Minggu, 10 Oktober 2010

Our Inspiring Figure : Pak Haryono Suyono

Satu lagi yang bikin gw ngerasa beruntung ikut PSM (Paduan Suara Mahasiswa) kampus, excelsior yaitu gw bisa ikutan event wisuda saben tahun.. walopun untuk bisa ikut itu, pengorbanan gw lumayan juga.. latihan 2x sehari itu contohnya..

Tiap kali wisuda, pasti ada sesi acara yang namanya orasi ilmiah.. Orasi ilmiah biasanya disampaikan oleh lulusan AIS yang kini udah melanglang buana dan menorehkan sejuta prestasi.. (lebaj mode ON)

Nah,, di event wisuda STIS angkatan ke-13 (angkatan ke-48 AIS), 9 Oktober 2010 ini, orasi ilmiah disampaikan oleh Bapak Haryono Suyono.. Kirain sapa gitu.. Pas denger biodatanya lahir tahun 1938, gw pikir lhoo udah sepuh amat ya.. ngomongnya masih jelas ga tuh..
Ternyata setelah gw liat orangnya.. tjiiahhh.. ini kan yang jadi MC baareng Dewi Huges di acaranya TVRI.. pas itu kebetulan gw ma temen2 excelsior ikiut ngisi acara,, nyanyi dalam rangka sensus.. Wah,, keren juga ni bapak..


Pas denger biodatanya,, hmmm.. ternyata beliau adalah angkatan ketiga AIS.. Beliau pernah menjabat sebagai menko kesra Republik Indonesia.. Nah lo.. kq gw ngrasa asing ma nama itu ya.. apa cz dulu gw masi SD kali pas bapaknya menjabat sebagai menteri, makanya gatau.. hehee

Tapi setelah browsing2 ternyata bapaknya memang luar biasa..


Prof. Dr. H. Haryono Suyono, MA merupakan salah satu di bidang kependudukan dan keluarga sejahtera.. Di tangan mantan Kepala BKKBN/Menteri Negara Kependudukan dan Menko Kesra dan Taskin, ini program kependudukan Indonesia mencapai puncak keberhasilan yang diakui dunia.. Beliau dengan kreatif, inovatif dan bekerja keras dan sukses menggalang keluarga berencana di Indonesia.. Beliaumengampanyekan semboyan sederhana: Dua Anak Cukup, tanpa mempermalukan suami-isteri yang punyak anak lebih dari dua..

Di bawah kepemimpinan pria kelahiran Desa Pucang Sewu, Pacitan, Jawa Timur, tanggal 6 Mei 1938, itu BKKBN mendapat banyak penghargaan nasional dan internasional.. Sebagai badan atau lembaga koordinasi BKKBN dua kali berturut-turut mendapatkan penghargaan Development Management Awards dari Lembaga Manajemen di Filipina, Jepang dan Hongkong.. Sampai-sampai majalah TIME pun pernah menempatkannya sebagai satu dari lima puluh tokoh dunia dalam bidang kependudukan..

Tak hanya itu, Pak Haryono juga mendapat berbagai penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri.. Sebagai seorang yang dianggap berjasa kepada negara dan bangsa, Pak Haryono telah diberi penghargaan Bintang Maha Putera Utama, tahun 1982 oleh Presiden.. Pada tahun 1989, beliau juga mendapat penghargaan dunia berupa Hugh Moore Awards.. Pada tahun 1995 Johns Hopkins University, di Baltimore, Amerika Serikat memberikan penghargaan dengan mencantumkan nama beliau menjadi nama salah satu ruangan pertemuan di universitas tersebut, HARYONO HALL..

Pada 1996, atas jasa-jasanya terhadap nusa dan bangsa, Pak Haryono kembali diberi penghargaan Bintang Maha Putera Adipradana, suatu penghargaan yang sangat tinggi dari pemerintah.. Bukan itu saja.. Pemerintahan Presiden BJ Habibie, memberikan bintang tertinggi, Bintang Republik Indonesia Utama, 1998.. Pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, tepatnya pada perayaan Hari Keluarga Nasional ke IX tahun 2002 di Propinsi Gorontalo, beliau mendapat Penghargaan Peniti Emas..


Tuhh.. Luar biasa bangettt ya,.


Gaya bahasa bapak Haryono ini cukup atraktif dan sangat komunikatif, jadi ga bosen ndengerinnya.. Orasi ilmiah jadi serasa sharing biasa.. Bapak ini menceritakan sedikit banyak pengalaman beliau selama menjadi mahasiswa AIS.. bagaimana beliau dulu yang pernah menjabat sebagai ketua senat mahasiswa, dengan keberaniannya mengirim surat pada presiden minta diwisuda.. dan akhirnya bapak haryono suyono seangkatan diwisuda oleh Presiden RI tahun 1963.. uuhhhh,, jadi pingiiinnnnn.. >.<

Beliau juga mengaku bangga dan bersyukur pernah berkesempatan mengenyam pendidikan di AIS. Berkat kuliah di AIS, beliau hanya menempuh 3 tahun untuk menyelesaikan study lanjutan S2 di universitas chicago, Amerika. Sebab memang, kualitas pengajaran dan materi perkuliahan di AIS (saat itu masih D3) sudah setara dengan S1 di luar negeri.. wahh jadi ikutan bangga nih.. :D

Satu pesan beliau yang sangat mengena di hati adalah : JANGAN PERNAH MENGELUH !!
Sederhana, singkat, padat dan jelas, tapi sangat bermakna.. Beliau bertutur semasa kuliah beliau tidak pernah mengeluhkan walaupun gedung AIS masih nebeng di BPS, gedung BPS masih sedehana banget.. dan alhamdulillah sekarang gedung STIS uda ga nebeng BPS.. Gedungnya juga sudah bisa dikatakan megah.. (itu aja gw masi sering ngeluh.. Liftnya kecil lah, ga ada cerminnya, ACnya ga nyala lah.. astaghfirullah..)

Gw juga jadi inget pesen dari alumni pas halal bi halal WB (himpunan mahasiswa daerah karisidenan Pekalongan), persis seperti yang disampaikan bapak Haryono Suyono juga Kepala BPS, Bapak Rusman Heriawan.. Kita harus belajar berbaur dengan masyarakat.. Nanti saat bekerja di lingkungan BPS kita akan  berhadapan dan bergaul dengan masyarakat yang lebih beragam karakter, beragam latar belakang dan usia..

Jangan sampai predikat alumni STIS membuat kita menjadi arogan dan merasa lebih hebat dari yang lain.. Kalo mendapat pekerjaan apa pun dari BPS, kita harus siap. Jangan menolak, jangan mengeluh. Cukup jalani dan mohon bimbingan kalo belum bisa..

Siapp Pak!!! (gw bertekad dalam hati)

Bapaknya juga mengajukan usulan untuk kepala BPS dan ketua STIS agar mahasiswa STIS melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di tiga tempat.. Pertama, di departemen-departemen pemerintahan. Kedua, diperbantukan ke PTN-PTN.. Ketiga, KKN bekerja sama dengan LSM. Semua itu antara lain bertujuan agar konsep dan definisi lembaga-lembaga lain di Indonesia yang mengadakan penelitian bisa sama dengan konsep dan definisi BPS.. Jadi, statistik yang dihasilkan bisa sebanding dan berkualitas geto critanya.. Ini juga dalam rangka memperluas sosialisasi mahasiswa STIS dengan pihak luar dan masyarakat..

Hmm.. Boleh juga tuh pak usulannya..
Semoga bisa terlaksana dan dapat membantu terciptanya perstatistikan Indonesia yang lebih berkualitas.. ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar